Besok ulang tahunku, Galang masih jarang menghubungi aku. Kembali aku mencoba berdamaikan hatiku dengan keadaan ini dan ada harapan berlebih untuk hari ulang tahunku besok.
***
Aku lewati hari ulang tahun di sekolah, bersibuk-sibuk dengan pentas seni yang akan berlangsung minggu depan dan menutup hari dengan kursus. Ada sedikit harapan Galang memberikan sesuatu yang special untukku tapi segera aku tepis dari pikiran aku, aku hanya tidak mau kecewa di hari ulang tahun.
"Ayolah Tasya,, ngga usah mikir yang muluk-muluk. Buat komunikasi aja susah apalagi buat ulang tahun" aku mencoba berbicara dengan diri aku sendiri.
***
Sorenya aku bertemu Galang langsung di kelas, iya langsung di kelas. Galang ngga meminta aku datang lebih cepat atau apa. Sesampai di kelas, keadaan masih kosong hanya ada Galang disana, Galang mencium keningku dan hanya bilang "Aku kangen kamu Tasya".
Heh?Galang tidak mengucapkan ulang tahun kepadaku? Apakah dia secuek itu atau dia benar-benar lupa? Rasanya air mata ini mau tumpah kalau saja aku tidak ingat ini di tempat kursus. Padahal aku sudah membuat jauh harapan-harapan aku untuk hari ini, tetapi tidak bisa dibohongi kalau aku mengharapkan sesuatu dari Galang dan sekarang aku kecewa.
Menjelang jam istirahat di tempat kursus, temanku mengajak ke toilet. Baliknya dari Toilet, ada yang beda dengan kelasku. Mengapa lampunya mati? Belum sempat aku menanyakan ke temanku, ditutupnya mataku dengan sapu tangan.
Aku masih ke kelas, mataku dibuka dan di depanku ada Galang dengan sebuah cake dan lilin yang siap untuk aku tiup.
"Selamat ulang tahun sayang….." itu kata yang terucap dari mulut Galang
Aku kaget, aku terdiam dan aku ingin menangis tetapi tangisan kali ini adalah tangisan bahagia.
"Ayo di tiup lilinnya sya" kata teman-teman sekelasku.
Aku tiup lilin itu dan ulang tahunku hari ini dirayakan oleh teman-teman sekelas kursus. Aku senang, terima kasih Galang.
***
Pulang kursus kemaren aku dan Galang melanjutkan perayaan di sebuah mall yang tidak jauh dari tempat kursu, ketika aku buka pintu mobilnya sudah ada sebuah boneka lucu dan beberapa tangkai mawar, itu kado Galang untuk aku. Kami melewati malam ini berdua, sangat menyenangkan.
Galang kembali ? iya tetapi hanya satu hari yaitu saat aku ulang tahun aku saya, hari ini Galang kembali tidak menghubungi aku. Ada apa ini Galang? Kenapa kamu jadi susah ditebak.
Sudah cukup lama Galang berubah, aku terus menunggu Galang kembali tapi tidak kunjung kembali menjadi Galang yang dulu. Malam ini dalam sepiku tanpa kabar dari Galang aku coba merenungi hubungan ini, kemana rasa yang dulu aku punya? kemana sabar yang terus aku jaga? Apakah aku harus sendiri mempertahankan hubungan ini? Apakah aku sudah benar-benar jenuh dengan Galang sampai apa yang dia berikan kepadaku di ulang tahun kemaren tidak bebekas lama dihatiku. Sejuta pertanyaan berputar dikepalaku mencari jawaban, sampai sebuah pertanyaan ini muncul di kepala dan hatiku 'apakah harus selesaikan saja hubungan ini?putus?
Aku berhenti merenung karena handphoneku berbunyi, Galang? Galang menelpon aku sesaat ada sebuah jawaban untuk hubungan ini dari hatiku. Aku angkat teleponnya.
Entah kekuatan dari mana, aku tidak tahu mengapa tiba-tiba aku mengatakan ini "Galang, aku sudah ngga kuat ngadepin kesibukkan kamu, aku mau kita putus aja"
Galang terdiam dan sebuah kalimat yang sama mengagetkannya bagi aku "Maafin aku ya Tasya, tapi kalau itu mau kamu. Aku bisa apa"
Galang tidak menolak permintaan aku, mala mini kita resmi putus. Aku dan Galang sudah selesai. Setelah aku tutup telpon Galang, aku lempar boneka yang baru saja diberikan kepadaku. " Galang, kamu jahat……..!!!" dan air mata ini membasahi wajahku dan aku terlelap dalam tangis.
To be continue
Janganlah kau salah aku bukan putus asa
Tapi ingin putus saja karena tak cinta
Sudah tak bisa denganmu
(Ingin Putus Saja -Gamaliel Audrey Cantika)
~ (oleh @nongdamay)
