Warung Bebas

Sunday, 25 September 2011

Sebuah Kata Hati


"Moaaan !!!!!!!!!"
"apa nyet, lo ganggu gue tidur aja"
"Si Sam ngajak gue nonton, terus pake ngancem pake foto gue yang sama Indra lagi"
"Waduh ??"
"dia dapat dimana coba?"
"mana gue tau, tanya Indra lahh"
"ihh moan lo semenjak gue punya masalah serius sama Sam jadi gini ya? Gak habis pikir gue"
"ahh gue bukannya orangnya emang cuek Fan ?"
"ya tapi gak gini juga kali"
"yahh terserah lo deh"
                Semenjak, kejadian saat hujan tersebut, makin lama hubungan Fany dengan Moan semakin memburuk. Entah apakah pengaruh dari Sam ataukah sikap Sam yang seperti itu membuat Moan semakin tak nyaman bergaul dengan Fany ?. Fany merasa ada yang disembunyikan darinya, hanya saja Fany tak berani menanyakannya pada Moan.
                Besok malam Fany bahkan harus meladeni Sam dengan permintaan konyolnya menemaninya nonton di bioskop. Fany dengan berat hati akhirnya menerima ajakannya. Tampaknya ada yang direncanakan Sam untuknya. Ingin meminta bantuan Moan, tapi Fany sedikit risih dengan sikap Moan tadi. Harus sendiri? Ya? Siapa takut? Akan banyak orang di Bioskop nanti.
Kelas XII ipa 2 ~ 7:15
"Moan sorry yang semalam ya, gue gak maksud buat lo marah"
"gapapa kok salah gue juga udah terlalu overdosis gak peduli sama lo"
"iya salah gue juga yang kelewat emosi"
"okedeh saling maafan aja ya kita"
"sip"
"gimana rencana lo ngedate sama Sam" kata moan sambil melirikkan matanya pada kumpulan anak cowok di luar, nampak Sam ada diantaranya
"Ihh moan gue bukan mau ngedate"
"lahh secara malam minggu gini nonton berduaan gitu kalo bukan ngedate ngapain coba ?"
"yah terserah lo deh gimana yang jelas, gue minta bantuan lo soal itu"
"bantuan apa ?"
"ikutan ya ntar malem, plissss"
"mana gue bisa Fan kan gue mesti temenin nyokap gue berobat, gue udah bilang kan minggu lalu"
"oh iya, gimana dong nihh"
"good luck ya nyet"
                Percakapan tersebut segera berakhir dengan datangnya guru ke kelas mereka. Sepanjang pelajaran Fany semakin tak tenang dengan sikap Sam. Gosip pun mulai berhembus, semenjak itu Sam dan Fany lebih sering pulang dan pergi bersama. Tentu saja dengan posisi Sam yang tak selalu berdampingan dengan Fany. Kicauan celetukan Sam pun tak lagi terdengar. Hanya saja musibah lagi bagi Fany jika sikap Sam seperti ini. Sepertinya serba salah apapun yang dilakukan Sam pada Fany.

                Fany kira janji Sam berubah tak sedrastis ini. Cukup drastis sampai-sampai masalah baru muncul. Jalinan persahabatannya dengan Moan pun beberapa kali bermasalah. Fany tak mungkin meminta sam kembali seperti dulu. Menaruh permen karet di kursi fany, kelabang di laci Fany, Ngerjain Fany sampai kegeeran, dan sampai hampir menghilangkan Fany gara-gara terpeleset. Ada sedikit rindu dalam suasana itu, hanya saja siapa yang ingin menyalahkan Sam atas kemauannya untuk berubah. Fany tak bisa menolak, itu sudah janji Sam untuknya.
                Masalah lain kemudian tiba ketika Fany sedikit demi sedikit mulai ada 'rasa' pada Sam. Apakah ini misi Sam? Atau bahkan ada maksud lain?. Namun ada kalimat lain dalam hati kecil Fany yang lebih tepat menggambarkan ini semua.
"Aku rindu Sam yang dulu"

To Be Continued…

Special Thx for Theresia Jayani GBU


(oleh @iimamf)

0 comments em “Sebuah Kata Hati”

Post a Comment