Warung Bebas

Friday, 23 September 2011

Memorable Errare

"Punya anjing bagus loh. Apalagi kalau ada anak kecil di rumah. Dari kecil bisa belajar bersentuhan dengan binatang. Ngerawat dan nyayangin binatang. Terapi yang bagus banget."

"Apa sih yang gak ada hubungannya sama terapi kalau ngomong sama kamu..hahahaha,"

"Enak aja, eh tapi bener juga yah,"

"Iyalah. Kemarin detoks yang hubungannya sama pengendalian emosi. Trus kamu juga cerita tentang hipnoterapi yang temen kamu suka datengin, how to handle his stress and broken hearted. Sekarang tentang anjing."

"Hahaha...yeah, I think you're right. Mungkin akunya aja kali yang lagi butuh suatu pencerahan. Nyembuhin luka batin dulu, baru bisa gak ngomongin yang ada hubungannya sama terapi."


Tahukah kalian, bahwa hampir 75% penyebab kanker adalah luka batin? Bukan karena gaya hidup yang tidak teratur, atau diturunkan melalui genetika, tetapi lebih karena luka batin. Karena belum bisa memaafkan, masih mengingat yang lalu dengan penuh luka, seperti pagar kayu yang penuh dengan lubang paku. Walau pakunya sudah dicabut, tapi masih menyisakan lubang dimana-mana.

Banyak sekali orang yang tidak dapat memaafkan dirinya sendiri. Tidak bisa menghilangkan frase "what if" dalam benaknya. Hidup dalam penyesalan dan amarah. Kalau amarah saja, terkadang masih ada baiknya. Pembalasan yang terbaik adalah keberhasilan. Akan tetapi penyesalan terkadang membuat kita jalan di tempat. Membuat lebih banyak berandai-andai, I wish I didn't do this and that and....bla bla.






Suatu hari, aku hendak menulis "Move on!" di statusku, tetapi aku urung. Lalu mendadak dia menulisnya, di statusnya. Di hari yang sama, di jam yang tak berbeda jauh. Dan aku merasa itulah yang harus kulakukan.

Percayakah kamu akan kebetulan?

Aku tidak.


Tidak pernah ada kebetulan saat kita diperkenalkan dan bertemu di siang hari itu. Untuk sekian lamanya kau ada di hidupku dan memberikan begitu banyak hal yang mengubah hidupku. Iya, itu sebuah kesalahan. Untuk main hati denganmu. Malahan kalau boleh aku sebut itu bencana, ERRARE! Untuk menganggap kau juga jatuh cinta kepadaku. Masih ingatkah kau sebuah lagu...

You are far
When I could have been your star
You listened to people
Who scared you to death
And from my heart
Strange that I was wrong enough
To think you'd love me too
I guess you were kissing a fool

You must have been kissing a fool

We laughed and sang it together, our first karaoke time. Akan ada banyak hal yang tak bisa kuingat ke depannya. Hari, bulan dan tahun akan memangsa ingatanku yang pendek ini. Sekuat apapun kamu pernah bercokol, ingatan adalah bagian dari tubuh dan bukan jiwa. Ingatan akan memudar di esok yang mungkin tidak terlalu lama lagi akan datang. Aku akan tumbuh tua dan semakin renta untuk bisa mengingat detail tentang kita.

Tapi rasa ini tidak. Kurasa rasa tidak. Dia hanya akan tidur lama....lamaaa sekali.






Sudirman penuh dengan kendaraan yang saling antri untuk akhirnya sampai ke rumah masing-masing. Pemandangan yang sangat indah sejujurnya, kalau boleh sedikit bersikap egois.Langit yang sudah gelap, lampu mobil dan lampu jalan yang gemerlap. Lebih banyak warna merah daripada putih. Kita menikmati pemandangan tersebut dan berbincang di lantai sekian belas.

"Bahagia tidak dibeli dengan kekayaan. Cuma berdua sama kamu bisa bikin aku merasa besok kiamat juga gak pa-pa."

"Tapi ini nih enaknya jadi orang kaya. Orang lain pulang kerja kena macet, kita enak-enakan begini...." katamu sambil terbahak.

Ah, kamu. Masih saja suka asal ngomong. Mana bisa sih kamu kelihatan sombong di mataku?

Kau tahu, energi manusia itu ada dua. Ada yang berasal dari kuatnya fisik. Mampu menggeser dan membawa barang-barang berat. Ada juga energi yang berasal dari dalam inti diri. Dan kamu, mungkin saja berlebih energinya. Kau sungguh seorang pemain teater. Bisa begitu percaya diri di satu sisi dan di sisi lain berlagak bukan siapa-siapa di depan umum/orang lain.

Mungkin itu juga yang membuatmu tidak mengubrisku saat ini. Seperti angin lalu, seakan kau yakin betul hati ini tidak akan kemana-mana. Mungkin akan ada episode selanjutnya, mungkin juga tidak. Tapi seperti yang kubilang padamu, perjalanan kita membuahkan hasil. Aku bisa melihat apa yang mungkin kau dapatkan dalam suatu malam. Malam dimana kau pernah katakan, "it's time to change..tidak boleh lagi berbuat dan bersikap seperti demikian." seperti pencerahan yang lebih mengarah ke hidayah.

Dia mendengar semua dan menakarnya, bahkan airmataku diseka-Nya. Tidak ada satupun beban derita dan dukacita yang diacuhkan-Nya. Dia buat aku mengerti, tidak pernah ada yang abadi di dunia ini. Tidak kesenangan, tidak penderitaan. Tidak tawa, tidak juga airmata. Semuanya sepanjang sinar matari pagi, bergeser dengan mudahnya, berputar dengan alami.


"Cintailah seseorang bukan karna siapa mereka,
tapi bagaimana mereka memperlakukan kita dan membuat kita mengingat  sukacita saat itu."


Akan ada yang lebih rupawan. Akan ada yang lebih pintar. Lebih hebat, lebih dewasa. Mungkin juga dia yang sudah hadir dalam mimpiku semalam. Dia yang mirip denganmu. Dia yang kau tahu siapa. Dia yang nyaris dua kali lipat usiaku. Mungkin dia dan waktu akan berkolaborasi membuatku hidup kembali. Karna tidak ada pilihan lain yang dapat kuambil.


Live a happy life, sweetheart. You know how I feel.
Sing "Me and Mrs.Jones" sometimes, maybe just to remember me...
Thank you for everything.



~ (oleh @mistybusy)

0 comments em “Memorable Errare”

Post a Comment