Warung Bebas

Wednesday, 21 September 2011

Salahku Sahabatku: #6

Expectation : Kamu menatapku dalam-dalam lalu mengatakan, "You look beautiful." Reality : Kamu menatapku sambil tersenyum mengejek lalu mengatakan, "Ciyee, sekarang dandan terus nih ya."

Kalau aku boleh besar kepala, sebenarnya keduanya intinya kamu mau bilang aku kelihatan cantik. Tapi pada kenyataannya kamu sudah tidak ada dalam kapasitas untuk mengatakan hal seperti itu kepadaku. Kita sedang berada di masa kegamangan waktu itu. Masa di mana kita saling mempertanyakan tentang perasaan kita masing-masing. Apakah kita sama-sama hijau, ataukah sama-sama merah? Pada akhirnya aku tahu, pada saat itu kita sama-sama kuning lalu kita berbalik menjadi merah tanpa sempat ada hijau.

***
Sore itu mungkin sebuah tanda bahwa pada akhirnya kamu akan pergi. Seperti biasa ketika kamu dan teman-teman kamu tampil di acara musik kampus aku tak pernah melewatkan penampilanmu. Kamu selalu meminta pendapatku tentang penampilanmu. Tapi entah sore itu karena kesibukanku atau karena kamu yang sudah mengabur, sore itu kamu sama sekali tidak mencariku. Sore itu kamu menatap mata yang lain ketika menyanyikan lagu yang bahkan lagu favoritku.

Hapuslah cinta antara kita berdua
Karena kau sudah ada yang punya
Biarlah diriku memendam rasa ini
Jauh di lubuk hatiku

Lalu aku memilih pergi dan seolah tak melihat kalian berdua.

***
Pernah suatu hari aku menanyakan padamu, "Kamu suka sama dia?"

"Nggaklah, aku nggak mungkin suka sama dia. She comforts me tapi ya nggaklah!" jawabmu waktu itu.

Dalam hati aku bersyukur mendengar jawabanmu. Tapi mungkin doa dia lebih banyak daripada doaku, maka Tuhan memberikan apa yang dia mau, yaitu kamu.




- (oleh @prdnk)

0 comments em “Salahku Sahabatku: #6”

Post a Comment