Warung Bebas

Thursday, 22 September 2011

Aku Mampu

Delapan bulan sudah berlalu sejak malam itu, malam dimana aku memutuskan Galang. Kami tetap bertahan di kelas yang sama di tempat kursus, tidak ada yang mau pindah hari kursus lebih dahulu. Keadaan sudah mulai mencair, sudah mulai ada komunikasi tetapi tidak ada yang pernah mau membahas tentang kejadian putus itu.
Aku masih sayang Galang,itu jelas! Aku berharap mempertanyakan kembali keputusan aku, itu juga jelas. Tapi Galang tidak pernah melakukan itu semua. Aku pun tetap mempertahankan gengsi aku.
Aku terus menenggelamkan diri dalam kegiatan sekolah, belum ada yang bisa menggantikan Galang. Tetapi waktu juga yang membantuku untuk move on dan berani membuka hati untuk yang lain.
Febrian, ya…teman satu sekolahku. Aku tidak pernah tau kapan kita dekat. Yang aku tau pembawaan Febrian yang tenang bisa membuat aku nyaman, senang dan aku jatuh cinta padanya.
Sebulan sebelum aku berulang tahun, aku resmi berpacaran dengan Febrian. Ternyata menyenangkan punya pacar yang satu sekolah. Aku bisa berangkat dan pulang bersama, saat istirahat tiba kita bisa makan bersama. Banyak hal-hal baru dan menyenangkan aku dapatkan dan aku lewati bersama dengan Febrian.
Febrian juga sangat percaya kepadaku, dia tahu kalau di tempat kursus aku sekelas dengan Galang, mantan pacarku. Aku pernah bilang kepadanya "Feb, kalau kamu keberatan aku ketemu sama mantan aku, aku bisa kok pindah hari kursusunya" demi Febrian aku mau melakukan apa saja, dia yang memberikan semangat baru di hidupku.
Tetapi jawaban Febrian " Ngga usah kayak gitu Tasya, aku percaya kok sama kamu. Kalau kamu bisa jaga kepercayaan dan hubungan kita". Kepercayaan Febrian aku jaga baik-baik.

***

Hari ini ulang tahun aku, suasanan ulang tahun yang berbeda karena ada orang terkasih yang berbeda juga tahun ini. Febrian memberikan sebuah kado cantik untukku dan kartu ucapan yang manis.
Keesok harinya, jadwal aku kursus. Teman-teman sekelasku ingat kalau aku kemaren ulang tahun, ya…karena ada sesuatu di kelas tahun lalu. Semua memberiku selamat kecuali Galang, biarlah itu hak Galang.
Istirahat tiba dan kembali Galang memberikan kejutan untukku yang sama seperti tahun lalu. Sebuah cake telah dia siapkan, teman-teman sekelas pun terus menggoda aku. Aku tiup lilin-lilin itu, Galang mengulurkan tangannya dan mendaratkan ciuman di kening aku "Selamat Ulang Tahun Tasya".
Aku terdiam, aku kaget dengan kejutan ini, aku kaget karena Galang mendaratkan ciuman dikeningku.  Belum aku kembali sadar dengan keadaan ini, Galang sudah sibuk membagi-bagi kue ulang tahun untuk teman sekelas.
"Ini Tasya, buat kamu" sambil menyodorkan sepotong kue di piring kertas.
"Eh, ngga usah Galang. Buat temen-temen aja" aku mencoba menolaknya
Terbesit rona kecewa , segera aku bilang "ok, aku ambil. Aku bawa pulang aja ya"
Sebuah senyuman terukir di wajahnya, senyuman manis yang sedikitnya menyakiti aku kembali, tetapi aku kembali terdasar dan teringat Febrian dan kepercayaan yang dia titipkan kepadaku.
***
Pulang kursus hari ini, Febrian yang menjemput aku. Di lihatnya sebuah kue di tanganku "kue siapa itu sya?"
"Kamu mau?" tanpa menjawab pertanyaan Febrian , aku sodorkan kue kepada dia.
Kue itu diterima dan dimakan oleh Febrian, ditengah-tengah dia makan aku beranikan diri untuk mengatakan yang sebenarnya "Feb, itu kue dari Galang". Keadaan hening, Febrian berhenti memakan kue itu.
"Kok bisa sya?" tanya Febrian kemudian
"Tapi kamu jangan marah sama aku, aku juga ngga ngerti Feb. Tadi Galang tahu-tahu udah bawa cake terus ngerayain ulang tahun di kelas. Aku udah nolak kuenya kok" Aku coba memberikan penjelasan ke Febrian.
Febrian tidak menjawab lagi, dia diam sampai akhirny sampai di depan rumahku.
"Kamu marah ya Feb?" tanya aku kepadanya
"Ngga sya, cuman kaget aja. Kok dia masih begitu ke kamu ya. Aku ngga mungkin marah sama kamu, aku kan percaya sama kamu. Udah kamu turun aja, aku langsung pulang ya" jawab Febrian meyakinkan aku bahwa dia tidak marah. Sebuah kecupan mendarat di kening sebelum aku turun dari mobil. Iya di kening , di tempat yang sama dengan kecupan Galang.
***
Malam harinya aku mencoba merenunginya, aku tidak bisa membohongi diri kalau aku senang dengan apa yang telah Galang lakukan ke aku tadi. Kejutannya, kecupannya. Tapi… aku punya Febrian sekarang, orang yang sayang sama aku, seseorang yang telah membuatku bisa membuka hati dan seseorang yang berjanji akan terus menjaga hatiku.
Febrian sudah memberikan yang terbaik untuk aku, aku juga harus begitu ke Febri. Malam ini sudha aku putuskan, sebentar lagi term ini akan selesai. Aku akan pindah, tidak hanya pindah hari kursus tetapi pindah ke cabang lain dari tempat kursus ini.
Aku bisa, aku mampu untuk itu semua karena sudah ada Febrian disamping aku.
To Be Continue
Semenjak ada dirimu
Dunia terasa indahnya
Semenjak kau ada di sini
Ku mampu melupakannya
(Semenjak Ada Dirimu- Andity)


~ (oleh @nongdamay )

0 comments em “Aku Mampu”

Post a Comment