Tuuuut tuuut.. Ada pesan yang masuk ke HP ku. Nomer tak dikenal +0811xxxxxx.
Dengan mata yang masih terpejam aku membaca menu "Message"
"Hi Ruth, ni gue Grcase temennya Bram yang ketemu tempo hari, boleh ketemu?"
Seketika mataku melek melihat ada tertulis nama Bram. Eh ini Grace yang waktu itu kan? Grace yang mandang aneh sama aku? Kok sekarang dia ngajak ketemu? Tunggu ini hari Senin dan jadwal orang kerja jadi tidak mungkin hanya untuk sekedar basa basi. Tapi kan Grace ke Batam buat liburan jadi ya gak ada jam kerja dong?? GIMANA KALO BRAM KENAPA KENAPA??? kenapa aku gak kepikiran dari tadi sih? Begooooo Begooo...... Tidak membalas SMS tapi langsung kutelepon orangnya dan sebelum terdengar sahutan dari seberang sana aku membombandir Grace dengan todongan pertanyaan.
"Grace, Bram gak kenapa kenapa kan?" Nada tinggi dan khawatir 300%
"Hallo, ini siapa??????"
"Maaf Maaf Grace, ini gue Ruth.."
"Hooh Maaf, gue gak lihat nomer lu, pas angkat lu udah tereak aja.."
"Iya, habisanya lu sms gue ngajak ketemuan, gue mikirnya penting banged pasti"
"Iya emang PENTING..!! eh kok lu khawatir banged sama si Bram??"
"Ya iyalah gue khawatir, scara dia pacar gue"
"Pacar????"
"Iyaaaa...."
"Oh?? sejak kapan???Ok terus kapan kita bisa ketemu Ruth, ada yang mau gue sampein gak bisa via telp?"
"Kenapa sih?"
"Nanti juga lu tahu..."
........................................................................................................................
"BILANG LU BERCANDA GRACE....."
"Ruth, gue gak akan bercanda untuk hal serius seperti ini!!"
"Tapi kenapa Bram lakuin semua ini ke gue? kenapa? salah gue apa Grace???"
"Untuk itu lu tanya sendiri orangnya!! Tidak seharusnya gue yang nyampein ini ke elu, kalau memang Bram laki laki dia yang harusnya bicara langsung pada lu. Tapi denger Ruth gue juga gak rela sahabat terbaik gue dikhianati seperti ini, pengen rasanya gue gampar elu. Tapi gue juga wanita dan setelah gue tahu, lu gak tahu apa apa tentang Bram, gue gak bisa ngomong apa apa lagi.."
Hanya suara isak tangis kami yang terdengar. Aku menangis karena merasa Bram sangat jahat padaku dan Grace menangis untuk sahabatnya. Tuhan, kenapa semua cerita cintaku KAU putar dalam hitungan jam? Kenapa Grace yang tadinya hanya liburan ke Batam KAU pakai sebagai messanger. Kenapa Tuhan? Kenapa? Ini ada apa?
Semakin aku bertanya, semakin terasa hatiku sakit..!!!!! BRAM JAHAT!!!!!
Menahan gejolak amarah, kuberanikan diri bertanya pada Grace.
"Lu sudah lama kenal sama Bram?"
"8 Tahun yang lalu saat kami bertiga masih kuliah di Singapore?"
"Sejak kapan mereka pacaran?"
"Ruth, sebaiknya lu minta penjelasan sama Bram, bukan tempatnya gue untuk jelasin ini semua.
Satu hal yang harus lu tahu, tolong tempatkan posisi lu seandainya Lu adalah Natalia.."
Grace memelukku, tidak ada marah dipelukannya hanya kekuatan yang diberikan kepadaku. Apakah karena aku sebenarnya korban? Korban dari keserakahan Bram? Yang merasa tidak cukup akan satu perempuan!! Ingin rasanya kucekik Bram sampai matanya mendelik.
"Ruth, gue cabut dulu ya. Gue percaya lu bisa bijaksana ngadepin ini semua. Lu dan Natalia sama sama wanita dan lu pasti tahu rasanya jadi dia. Bukan salah lu juga, pakai hati dan kepala dingin Ruth. Take care dear, kalo butuh apa apa telpon gue aja... see you later!"
"Thanks Grace, take care juga ya"
Tak sanggup aku berkata banyak pada Grace dan aku hanya memperhatikan punggungnya menghilang meninggalkan ruang tamuku. kembali aku terisak dan kuseret badan ke kamar berharap dengan memejamkan mata ini semua hanya MIMPI BURUK...
Berapa jam aku tertidur? Yang kuingat aku hanya menangis, menangis dan dalam mimpi pun aku menangis. Semakin aku meringkukkan badan, semakin aku merasa lelah. Banyak yang ingin kupertanyakan dan Bram berhutang penjelasan padaku. Permainan apa ini? Aku merasa tidak pernah ikut casting?
Tolol.... cinta memang membuat manusia jadi tolol..
Sedikit kuputar memori tentang aku dan Bram. Bram yang kenapa sering ke Bandung, Bram yang kenapa kalau di Bandung bagaikan diculik alien, tentang telpon aku yang selalu di reject kalau di Bandung, Bram yang tidak pernah mengizinkan aku ikut ke Bandung, Bram dengan semua kerja tapi disana ada calon istrinya yang harus dikunjungi dan sekarang mereka sedang mempersiapkan acara pernikahan 3 bulan lagi!!!
SEE.... bagaimana aku ditipu mentah mentah sama Bram yang brengsek itu?
Rasanya ingin semua kata makian aku keluarkan untuk mengumpat Bram, tapi mengingat moment-moment dan hari hari yang kami lewati aku menangis lagi dan yang paling menyakitkan sebenarnya adalah karena
AKU MENCINTAI BRAM!!
Sudah tiga hari aku tidak keluar rumah, tidak juga menjawab telpon, SMS dan BBm dari Bram Riri dan Bernard. Masih menangis dan hatiku masih berkabung. SMS dan BBM terakhir yang aku terima :
"Ruth Lu kemana aja sik??? HP Matii... Woiiiii, are you OK???"
"Sayang, kema aja????"
"Hun aku sedih, kamu tidak pernah ngasih aku kabar berarti kamu benar benar tidak butuh aku lagi ya? Are you Ok my Nadya? Feelingku gak enak.."
Riri, Bram dan Bernard... Aku menangis lagi..
- - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - -
"Bram kapan kita bisa ketemu" tanpa tedeng aling aling aku langsung bertanya saat Bram baru angkat telpon dariku.
"Ruth, kemana aja sudah 3hari kamu gak bisa dihubungi...!!"
"Aku tunggu di rumah 2jam lagi.."
"Aku tunggu di rumah 2jam lagi.."
"Ruth kenapa sih??"
"Jangan telat Bram.. Bye!!"
Judes bercampur marah aku mengundang Bram datang kerumah, ini harus diselesaikan.
- - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - --- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - --- - - - - - -
"BRAAAMMMMMMM.. denger ya, aku sudah muak dengar kata kata maaf kamu 3jam terakhir ini, gak ada kalimat lain lagi apa? dan selama itu aku gak nemuin alesan tuh KENAPA KAMU LAKUIN ini sama AKU.
Kenapa Bram???? Jawab dong...."
"Ruth, tenang dong sayang..."
"Sayang???? Sayang lu bullshit tahu gak..!!"
"Ruth boleh aku berbicara?"
"Silahkan,karena ini terkhir kalinya gue mau berurusan sama Lu.."
"Ruth, aku sayang sama kamu... Oke lelaki seperti gue pantes dibilang gak punya hati.
Tapi kamu harus tahu dong kenapa aku lakuin ini?"
"Kenapa????"
"Karena aku gak mau kehilangan kamu Ruth!!"
"Bram 3 bulan lagi Lu sudah mau nikah! Permainan gila macam apa ini? dan kenapa aku harus terlibat? Gimana perasaanku Bram? kamu tahu gak dan sakitnya gimana dengan Natalia calon istri kamu?"
"Bram 3 bulan lagi Lu sudah mau nikah! Permainan gila macam apa ini? dan kenapa aku harus terlibat? Gimana perasaanku Bram? kamu tahu gak dan sakitnya gimana dengan Natalia calon istri kamu?"
"Ruth, awalnya aku hanya ingin menawarkan kamu persahabatan, tapi semakin hari aku semakin tidak bisa lepas dari kamu. Kamu yang sudah masuk ke hari hariku, kamu yang sudah masuk ke daftar orang penting buatku dan kamu sudah masuk kedalam hatiku..."
"Bram, kamu pria yang sudah mau menikah, sadar gak sih? Satu lagi alesan kamu ke Bandung selama ini bukan buat kerja kan? Mau ketemu calon istri kamu kan? dan tentunya persiapan pernikahan kalian?"
Semakin tinggi nada suaraku, semakin deras airmataku dan hatiku semakin sakit!!
"Aku dan Natalia sudah kenal dari kecil dan kita juga kuliah bareng di Singapore.
Kami dijodohkan Ruth. Hubunganku dengan Natalia juga sudah terlalu biasa, sudah dekat dari kecil tidak ada lagi yang istimewa. Setahun terakhir ini kami LDR, dulu aku berharap dengan jauhnya jarak, bisa menambahkan sedikit rasa dihatiku untuk menghalau rasa jenuh. Tapi tidak.. Natalia anaknya lurus dan tidak neko neko, apapun yang aku katakan akan diiyakan sama dia"
Bram berhenti, menhela napas. Kutatap matanya, mata yang lelah dan ada penyesalan disana.
Tidak aku tidak mau ditipu lagi.
"Lanjutin Bram, aku berhak tahu tentang wanita yang tunangannya hampir kurebut.."
"Aku bosan menjalani hubungan dengan dia yang sudah 29 tahun kukenal, bosan Ruth.."
"Tapi itu bukan alesan untuk berkianat Bram.. bukan.."
"Siapa yang sanggup menolak pesona kamu Ruth, saat aku merasa paling jenuh, bosan dan kosong tepat kamu datang. menawarkan senyuman, menawarkan cerita dan kita sama sama kesepian, iya kan?"
"Tapi kamu bohong sama aku?"
"Aku bohong soal apa, statusku? kamu tidak pernah bertanya!! semua yang kita jalani, tejadi begitu saja Ruth.."
Aku membenarkan kata kata Bram, tidak pernah ada komitment diantara kami..
"Terus PUAS kamu sekarang?"
"Ruth, Maaf jangan nangis lagi, please... Aku akan pergi asal kamu berhenti nangis!"
"Dengan kamu pergi, semuanya akan baik baik saja gitu?? Enak banged"
"So, what should I do Ruth??"
"KAMU PILIH AKU ATAU DIA BRAM....??"
~ (oleh @fredricanatasi)