Dengan sangat tidak aku sangka, seminggu setelah percakapan aku dan Dini tadi berlalu, ternyata sampai juga ke telinga Milan. Entah bagaimana caranya. Aku tak tau apakah Dini sendiri yang mengakatan padanya, atau ketika itu ada seseorang disana yang mendengar kami. Aku juga tak tau mengapa 'my heart is beating like a drum' semakin menjadi. Aku berpikir bahwa, ini jalanNya yang memberikan padaku kesempatan untuk me-rasa dan mencinta.
Waktu tak pernah meninggalkan sedetikpun miliknya. Lama-lama aku makin dekat saja dengan Milan. Lebih dan lebih dalam pesan. Seperti sudah tak sepasang teman biasa yang menanyakan setiap kegiatan, segudang perhatian, setoples canda dan tawa, dan yang aneh terasa, disana ada............setangkai harapan. Hingga aku menulis-nulis namanya di halaman paling belakang setiap buku catatan. Tak hanya itu, kini nama dia di kontak ponselku, sudah kuganti. "Milan♥" begitu yang tertera. Dan tiap kali benda itu bergetar, aku selalu memejamkan mata lalu berdoa pada Tuhan. "Semoga dari Milan.."
~ (oleh @captaindaa)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)