"Sam datang ke rumah gue !"
"ngapain dia ?"
"ngaku ke ortu gue ada tugas kelompok, gila gak ?"
"lah bilang aja ke ortu lo dia Cuma ngaku-ngaku"
"gak bisa, gue diancemin mau di lamar kalo gue gak nemanin dia belajar"
"anjrit lo percaya ?"
"ihh moan lo gak tau rasanya jadi gue"
"yaudah sist gue ngantuk, good luck ya!"
"eh moan !!!"
Telfon kemudian terputus, Fanny semakin risau. Sam datang ke rumahnya dengan pakaian sopan, dan tak mencerminkan berandalan kelas seperti biasa. Sebelumnya Sam memencet bel rumah Fany, kemudian disambut hangat oleh ibu Fanny.
*-*-*
"tingtoong" bel rumah berbunyi
"iya siapa ya " ibu Fany membukakan pintu untuk Sam yang ditunggu diluar
"saya Sam tante, janji ada kerja kelompok sama Fany"
"oh silahkan masuk, Fany lagi dikamarnya nanti tante panggilin ?"
"iya silahkan tante, saya nunggu disini aja ya"
Sebelumnya seperti biasa Sam sempat mengancam Fany agar menemaninya belajar. Fany yang polos akhirnya dengan sangat terpaksa belajar dengan Sam dengan alasan kerja kelompok.
*-*-*-*
"weh cowok sial ngapain lo ngaku ke nyokap gue kayagitu, pake ngancem gue lagi" lirih Fany sambil menahan suaranya agar tak terdengar oleh Ibunya
"gapapa cantik, ajarin gue yang ini dong" dengan wajah menggodanya
"Anjrit gausah kegombalan gue panggilin bokap gue nih"
"panggil aja, gue udah bawa mahar emas 200 gram dalam tas gue, lo panggil gue lamar"
"eh sialan udah mana sini gue kerjain"
Kesialan menimpa Fany lagi. Ayah dan ibunya ada acara dan harus pergi keluar, jadilah hanya Fany dan Sam di rumah. Fany tentunya tak usah khawatir tetangganya sering protes jika Fany memutar Tape cukup keras. Itu berarti suaranya bisa terdengar keras jika teriak.
Entah 'lucky' nya Sam atau kenapa sampai diberi kesempatan untuk mereka berdua. Tentunya musibah besar bagi Fany. Niat Fany tak lain adalah mengusir Sam dari rumahnya setelah mobil kedua orangtuanya sudah pergi keluar dari garasi. Itu artinya, Fany yang berkuasa di rumah. Rencananya untuk mengusir Sam tak bisa ia bendung lagi.
"Eh kampret, keluar lo!"
"gakmau cantik"
"kalo gue gakmau"
"gue teriak"
"teriak aja"
Seketika Fany terdiam, hanya tak tau harus berbuat apa. Mungkin ia tak tega jika sampai Sam dipukuli oleh tetangganya. Sedangkan Sam sudah bilang ke orangtua Fany untuk belajar bersama. Bukan pacaran apalagi sampai macam-macam dengan Fany. Fany sendiri masih merasa tak tenang dengan kehadiran Sam di rumahnya.
Tak berapa lama kemudian sam berdiri, kemudian mendekati Fany, mendekat, dan semakin mendekat. Fany yang saat itu ketakutan tak bisa berteriak, apa yang akan dilakukan Sam dengannya?. Langkah demi langkah Sam semakin dekat, Pundak Fany akhirnya menyentuh dinding. Keringat dingin mulai mengalir di wajah Fany.
Tangan Sam kemudian disandarkan ke tembok, menatap wajah Fany tajam. Berapa wanita yang mungkin akan bilang hal ini so sweet ? bagi Fany di tatap oleh sam dengan posisi seperti ini sudah kelewatan. Bibir Sam mendekat ke wajah Fany. Fany tak pasrah, tangannya perlahan terangkat, ingin menampar Sam.
Tangan Sam menangkal tangan Fany. Sam merogoh Kantongnya dan mengeluarkan dompetnya. 2 lembar tiket keluar dari dompetnya. Fany hany terdiam heran, ia bingung apa yang akan dilakukan sam untuknya.
"ini ada 2 tiket, terserah lo mau film yang mana besok malam gue tunggu di Depan bioskop"
"kalo gue gak mau ?"
"Gue cium lo !"
"PLAAAAAK ! " satu tamparan melayang ke pipi Sam
"Mainan lo gak lucu!!"
"hehe sorry cantik, just kidding"
"gak lucu!"
"jangan ngambek dong cantik, Foto lo sama Indra ada sama gue loh "
"eh…."
To Be Continued..
Special Thx for Kak Jhonny,Kak Manil, Kak Uju, Kak Yuli, Kak Heri, Kak Eni
~ (oleh @iimamf)