The Butterfly Effect part 2
Aneh. Perutku ada yang aneh. Sebelumnya gak pernah seperti ini.
| Adrian|
L e a h
Pernah aku memiliki hubungan on-off, putus nyambung, penuh air mata, kebencian, tapi tetap saja aku cinta. Entahlah, mungkin karena aku takut tak bisa mencari yang lain. Aku takut kehilangan. Aku takut sendirian. Dan tersia-sia. Lalu, aku menguatkan hati. Melakukan hal yang berbeda. Ganti profesi. Teman - teman baru. Hidup baru dan melupakan yang lalu. Lebih baik begini.
"Le, loe kenapa sih gak pernah keluar bareng cowok gitu?" Ferdi mengusikku dengan pertanyaan sinting. "Oh, jadi kamu itu cewek yah Fer? Sukur deh." Ferdi menjambakku. "Bukan gitu. Elo tau maksudnya kan? Kenapa kamu memilih sendiri dulu saat ini?" Aku terdiam lama. Pikiranku mengembara ke masa lalu. Masa tiga tahun lalu. Ketika aku percaya bahwa cinta cuma satu. Ah, dipikir-pikir aku dulu emang terlalu lugu.
"Gimana yah? Saat ini, aku milih sendiri. Single. Bukan karena aku gak laku. Tapi, karena aku memang benar-benar memilih laki-laki seperti apa yang kelak bakal aku lihat setiap pagi ketika aku bangun. Gak bisa sembarangan kan Fer?"
"Iya. Itu keputusan penting banget. Kalo gitu mau, gue kenalin gak ke temen gue?" Tanya Ferdi serius.
"Nope." Aku mantap menjawab.
"Lah kenapa?"
"Karena aku percaya takdir. Faith. Destiny. Kalo emang jalannya aku ama temen kamu itu berjodoh, pasti bakal bareng. Gak perlu kamu kenalin. Pasti ada jalannya." Aku menolak mentah-mentah tawaran Ferdi.
"But, thanks anyway. Kamu temen yang baik."
F e r d i
Sudah 2 tahun aku berteman dengan Leah, dan dia tak pernah sedikitpun bercerita tentang kehidupan percintaannya. Tak pernah sedikitpun. Tak ada lelaki yang bisa mengambil hatinya. Tak pernah satu malam minggu yang dia habiskan dengan laki-laki. Yang ada mentok-mentok adalah Kak Lila atau gue.
Aku menyimpulkan bahwa Leah itu takut jatuh cinta. Philophobia. Tapi, dia suka sekali dengan para pria yang mendekatinya. Proses pendekatan.
"Aku nervous, Fer. It's my first date." Suatu kali Leah datang dengan paniknya.
"Yaelah, Le. Cuman nge-date doang kirain apaan." Aku tak mengerti apa perlunya panik cuma karena nge-date.
"Eh.. Udah lama gak nge-date. Nervous. Ada kupu-kupu di perutku. Terbang kemana-mana. Aku panik." Aku ingin tertawa. Tapi, takutnya malah membuat Leah semakin panik. Kalau Leah mundur dari nge-date, kan kasian kesehatan jiwanya. Bisa-bisa dia gak sehat mentalnya. #eh.
Leah. Leah.
~ (oleh @WangiMS)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)