"Rea, apa kamu gak terlalu cepat mengambil keputusan untuk bubaran dengan Dino? Kenapa kamu gak coba cek kebenarannya dulu?" tanya Lila, sahabat Rea, setelah ia mendengar semua curhat Rea tentang Dino yang selingkuh. Pagi itu, di kamar Lila, Rea menjemput Lila untuk bareng ke kampus sekalian curhat.
Rea menggelengkan kepalanya, "Mana ada sih maling mau ngaku? Sama aja, mana ada kekasih selingkuh mau ngaku."
"Kamu yakin, semua yang dikatakan Ferry tentang Dino yang jalan ama cewek lain itu bener? Bukan cuma karangan Ferry?"
"Ferry sahabat baikku, sama seperti kamu khan? Masa sih doi tega ngehancurin hubunganku dengan Dino?" Lila mengangkat bahunya, tak tahu. Rea mau gak mau jadi ikut memikirkan perkataan Lila, tentang semua yang diceritakan Fery.
Rea tetap yakin kalau Ferry tak pernah mengkhianati mereka, apalagi dirinya yang sudah menjadi sahabat Ferry sejak SMP sedangkan Dino adalah teman lama Ferry dari kecil, "Ferry jelas gak mungkin boong ama aku, Lil."
"I hope so."
"Kamu kok kayaknya gak percaya gitu ama omongan Ferry, kenapa sih?"
"Ya, kamu tau khan kalo Ferry tuh sejak SMP naksir kamu, ternyata sampai kita kuliah pun kamu gak menanggapi cinta Ferry. Kamu malah jadian ama cowok yang dikenalin Ferry ke kamu 3 tahun lalu." Rea mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti kecurigaan Lila.
"Lil, jangan negatif thinking gitu dong ama sohib sendiri. Aku yakin Ferry dari dulu tau kenapa aku gak mau pacaran ama dia. Udahlah jangan ngomongin itu terus, buruan yuk ke kampus ntar telat lagi." Lila hanya diam saja mendengar Rea yang kelewat percaya Ferry sambil mengambil tasnya dan menyusul Rea yang sudah lebih dulu keluar kamarnya.
~ (oleh @non_maya)
Monday, 19 September 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)