Warung Bebas

Sunday, 18 September 2011

Sebuah Jawaban

Karin pun menjawab pernyataan cintaku. Aku terdiam namun di dalam hatiku berjerit, hancur berkeping-keping setelah mendengar jawaban dari Karin. Untuk pertama kalinya Aku merasakan sakit hati yang cukup mendalam. Memang Aku baru merasakan cinta baru sekali. Dia menjawab "Maaf Adi, Aku tidak bisa menerima cintamu. Sebenarnya aku sudah mempunyai kekasih saat kita melakukan lost contact. Aku bukan bermaksud untuk menyakitimu Adi.. Sekali lagi maaf Adi" Dia terus meminta maaf kepadaku. Aku masih terdiam, membisu seakan Aku tidak mau berbicara lagi dengannya. Kemudian Aku memasang senyum palsu, berusaha menahan rasa sakit yang ada di hatiku. Lalu Aku mulai mencoba berbicara "Tidak apa-apa Karin mungkin Aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu." Lalu dia memegang tanganku seraya berkata "Engga Adi, justru kamu udah terlalu baik sama Aku, kamu cowo yang baik, setia, serta jujur. Aku yakin kamu bakal mendapatkan yang lebih baik dari Aku. Sekali lagi maaf Adi." Dia terus saja meminta maaf kepadaku. Aku terus memasang senyum kepadanya sambil mengulang perkataanku yang sebelumnya "Tidak apa-apa Karin… Aku sudah memaafkanmu kok." Saat sudah mendapatkan jawaban dari Karin terhadap pernyataan cintaku, Aku mengantarnya pulang.

Aku mencoba tegar karena sebuah jawaban yang cukup menyakitkan hatiku. "Oh ini yang namanya sakit hati karena sebuah cinta." Pikirku sambil menahan rasa sakit yang cukup mendalam di hatiku. Aku terus mencoba untuk menghilangkan rasa sakit yang ada di hatiku.

Ini baru awal dari kehidupan cintaku. Mungkin masih banyak hal-hal lain yang belum aku rasakan di kehidupan cintaku ini. Sejak saat itu, Aku tidak akan melupakan cinta pertamaku walaupun rasanya sakit saat menyatakan cintaku kepada seseorang yang menjadi cinta pertamaku.

Kemudian Aku kembali melanjutkan perjalanan cintaku bersama sebongkah hatiku …


~ (oleh @Damas_kecil)

0 comments em “Sebuah Jawaban”

Post a Comment