Warung Bebas

Friday, 16 September 2011

Annica #5

#5

God puts people in your life for a reason, and removes them from your life for a better reason

- Annica -

Hari-hari penuh kesibukan. Hari-hari penuh laporan bulanan. Hari-hari menuju presentasi trisemester didepan direksi.
Ini bukan pertama kalinya aku presentasi laporan didepan seluruh direksi, entah sudah berapa kali. Tapi rasa nervousnya tetap tidak bisa hilang, sejak dari aku berjalan keluar lift dan menyusuri lorong ini sampai aku keluar kembali dari ruang meeting, rasa gugup dan keringat dingin itu ngga akan hilang.
Hari penuh dengan deadline ini juga membuat waktuku sedikit berkurang untuk memikirkan Kevin.
Since that noon when I confess my feeling to him, aku ngga pernah berhubungan lagi dengannya, terakhir aku dengar dia ada di Surabaya untuk meeting disana.
No phone or bbm anymore from him too.
Apa aku merasa kecewa dan kehilangan?
Entahlah. Mungkin tanpa sadar aku pun sudah tahu keadaannya seperti ini jadi tanpa aku sadari aku sudah membuat hati aku siap menerimanya.
"Do you need another chocolate or ice cream this night?" tanya Ricky dengan senyuman jahilnya itu.
"Ngga niat becanda Rick" jawabku ketus
"It's not your first time Annica, tapi tampang pucat lu kayak anak SD yang disuruh pidato didepan seisi sekolah"
"Yang gue pikirkan adalah apa gue masih bisa keluar hidup-hidup dari ruangan itu Rick atau skenarionya adalah gue keluar hidup-hidup dari ruangan meeting but then I hear my name is called by Dad dan nyawa gue jadi tarohannya di ruangan komisaris. Skenario mana yang menurut lu lebih bagus?"
"Sindrom aneh lu semakin parah kayaknya, besok ambil cuti buat periksa ke tempat Dokter Budi ya"
Ricky berjalan mendahuluiku masuk ke ruangan meeting sebelum aku berhasil menjitak kepalanya karena ucapannya barusan, dan ketika aku masih lima langkah dari pintu ruangan meeting, aku sudah melihat didalam ruangan sudah berkumpul dengan lengkap seluruh jajaran direksi dan komisaris Bentley.
Well, now it's my time to deal my life dengan setumpuk laporan keuangan ini.

Shereen: Ann, remember the guy yg kmren mkn bareng gue sm David di PIM?
Annica: yg mana ya Reen?
Shereen: yg pake kacamata?
Annica: ohh yaaa, inget. Knp?
Shereen: he asks your pin, bole ksh? Actually uda lama dia minta cariin cewe, trus kmren ktmu lu, pas bngt ya. Blm pnya pcr kan?
Annica: not yet
Shereen: Namanya Edrick. Dia tmnnya David, suka maen futsal bareng. Gue ksh pin lu gpp?
Annica: oke, masak iya kenalan doang gue kaga mau, sombong bngt :p
Shereen: hahahahaa…ya ngga lha, ya uda nti klo gue ktmu dia lg, gue ksh pin lu ke dia ya
Annica: oke ;)

It's a perfect day.
Rapat direksi yang berjalan lancar. Target perusahaan yang lebih dari 135%. Bonus dengan angka nol panjang dibelakangnya yang akan segera masuk ke rekening. Dan gelato didepan mata.
So perfect right?

Request contact.
Edrick
Accept. Decline. Ignore. Close.
Accept.

Shereen: Ann, gue uda kasih pin lu ke Edrick, ntar lg dia add lu, slmt knlan ya. Sapa tau berlanjut, kan gue tngl mnta makan2nya *dancing*
Annica: huahahaha…dasarrr…cepet bangettt…iya nih, barusan gue approve
Shereen: oke dehhh…baik2 yaaa :p
Annica: sippppppppp lha :D

Edrick: Hai

Aku menatap layar blackberryku, aku melihat Edrick sudah mengirim bbm. Aku tidak langsung membukanya, aku masih asyik dengan gelato didepanku dan menikmati suasana sepi café rooftop ini.

Annica: hai
Edrick: gue Edrick, tmnnya Shereen. Lg sbk ya?
Annica: iya, td Shereen uda blg kok. Ngga sbk kerjaan sih, lg sbk sm gelato :D
Edrick: gelato?
Annica: iya, gelato, Italian ice cream
Edrick: ohhh…bole tuh dibagi2
Annica: hhahaaa…bole2 tp beli sendiri ya :p
Edrick: wahhhh…padahal kan niatnya mau mnta dr awal, sapa tahu dpt traktiran gratis
Annica: hmmm…gimana yaaa…hmm… :p hehehehe…


- (oleh @luilliciousmey)

0 comments em “Annica #5”

Post a Comment