Warung Bebas

Saturday, 17 September 2011

#6 Pegasus Fantasy

Pertemuanku dengan dewi Flora semalam terasa seperti mimpi, namun itu semua membuatku punya tujuan hari ini. Ya, aku putuskan untuk pergi menuju lembah naga dan mengambil bunga Rose untuk kupersembahkan pada puteri Marry. Aku tahu ini bukanlah perjalanan yang mudah tapi aku harus melaluinya karena ini memang takdirku.. Sepertinya.

Sepanjang perjalanan aku memikirkan tentang naga yang dikatakan oleh dewi Flora, apakah itu benar-benar naga yang ada di legenda? jika memang benar naga seperti itu, lalu bagaimana aku menghadapinya? apakah pedangku ini mampu menembus kulitnya? mudah-mudahan dewi Flora hanya bercanda saat mengatakan tentang naga itu, mana ada naga di jaman sekarang. Mmm..tapi masa sih seorang dewi seperti dia berbohong? Ah sudahlah, yang penting aku menuju kesana saja dulu.

Sudah hampir 2 jam aku berjalan dan belum menemui siapa-siapa, tumben sekali pikirku... jangan-jangan aku salah jalan, apakah tidak ada lagi orang-orang yang akan datang memberiku petunjuk? Ah sudahlah, jalan saja dulu, setidaknya kali ini aku bisa lebih tenang melakukan perjalanan. Tapi ternyata tidak jauh dari tempat aku berjalan aku melihat sebuah gubuk tua, siapakah yang tinggal di sana?

Begitu aku mendekat ke arah gubuk itu, tiba-tiba seorang wanita tua keluar dari dalam gubuk itu dan melambaikan tangannya, ia tersenyum bahagia seperti sedang menyambut orang yang sudah lama ditunggu. siapakah wanita itu? Apakah dia mengenalku?.. Namun ketika aku semakin dekat, wajahnya mendadak bingung, senyumnya hilang.. Ada apa sebenarnya?

"Permisi, bu.. Apakah ini jalan yang tepat menuju ke lembah naga?" tanyaku pada wanita tua itu
"Ah.ii..iya.. anak muda" jawabnya dengan ragu-ragu
"Ada apa, bu? Apakah ada yang salah?"
"Ah tidak, hanya saja aku mengira jika kamu adalah suamiku yang kembali dari perang"
"Oh, sedang berperang di manakah suami ibu?"
"Dia berperang melawan Negara Utara memperebutkan kristal ajaib"
"Hah? Negara utara? Bukankah Negara Utara sudah hancur sejak 50 tahun lalu"
"Ya aku tahu itu"
"Lalu, kau menunggu suamimu sejak saat itu?"
"Ya, anak muda.. Aku menunggunya setiap hari"
"Tapi, dia bisa saja sudah tewas dalam perang itu bukan?"
"Aku tahu itu, tapi dalam hatiku aku selalu yakin jika suatu saat dia akan pulang.. Aku akan terus menunggunya di sini anak muda, tempat dimana terakhir aku melepaskannya pergi ke medan perang"
"Tapi ini sudah 50 tahun?"
"Percayalah anak muda, hanya keyakinan dan harapan ini yang membuatku tetap hidup sampai sekarang"

Kata-kata wanita tua ini membuatku terenyuh, kali ini aku melihat kesetiaan cinta dari seorang wanita, bukan dari laki-laki seperti yang kutemui sebelumnya, dari matanya saat berbicara mengenai suaminya, aku bisa melihat ketulusan dan harapan besar disana..

"Lalu sampai kapan kau akan terus menunggu suamimu pulang, bu?"
"Selama aku masih hidup, aku akan terus menunggunya anak muda, aku sudah berjanji pada suamiku"
"Aku tidak tau harus berkata apa bu, aku harap suamimu segera kembali menemuimu"
"Terima kasih anak muda" jawab wanita tua itu sambil tersenyum

*

Lalu, wanita tua itu menawarkan aku untuk singgah dan beristirahat, aku pun memenuhi undangan wanita tua itu, karena kebetulan aku pun sudah lelah berjalan dan aku juga sedang dalam keadaaan lapar saat itu.

Sambil menyediakan makanan untukku, wanita tua itu bercerita banyak tentang suaminya. Tentang kisah cinta mereka. Laki-laki yang menjadi suaminya itu adalah seorang petani biasa, sementara wanita tua itu dulunya adalah puteri bangsawan, hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua dari wanita itu, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk lari dan menetap di desa ini.

Namun karena saat itu keadaan sedang genting, akhirnya suami dari wanita tua itu memutuskan untuk membela negaranya dan menjadi sukarelawan perang, awalnya memang berat bagi wanita tua itu melepaskan laki-laki yang dicintainya, namun ia juga tidak ingin menjadi wanita yang egois, dan dia juga tidak ingin menghalangi niat dari suaminya, maka ia pun merelakan suaminya untuk pergi berperang. Dan sejak hari itu, ia terus berdoa dan menunggu agar suaminya segera pulang, bahkan setelah 50 tahun berlalu ia tetap percaya jika suaminya kelak akan datang kembali untuknya.

"Kenapa kau ingin pergi ke lembah naga anak muda?" Tanya wanita tua itu
"Aku ingin mengambil bunga Rose, untuk kupersembahkan kepada wanita impianku"
"Tapi itu bukanlah hal yang mudah, banyak orang yang tidak kembali setelah pergi ke lembah naga"
"Benarkah? Apa yang terjadi pada mereka?"
"Mereka mati saat mendaki lembah itu, karena lembah naga sangat curam, belum lagi hawa panas yang bisa membakar baju perangmu"
"Apakah benar seperti itu?"
"Ya, anak muda.. lembah itu juga dijaga oleh seekor naga raksasa"
"Apa? Naga? Jadi naga itu benar-benar ada?"
"Tentu saja, kau pikir itu hanya gurauan?"

Kali ini aku terdiam, aku benar-benar kaget.. jadi aku harus melawan naga sungguhan? Bagaimana caranya? Aku bukan siapa-siapa? Aku bukan pendekar sakti, aku hanyalah seorang Jendral perang yang mempunyai kemampuan seperti manusia biasa, apa itu bisa mengalahkan naga?

"Apakah naga itu bisa dikalahkan?" tanyaku
"Kau sungguh-sungguh ingin kesana?"
"Iya, bu.. aku sudah bertekad dalam hatiku, aku tidak ingin berhenti ditengah jalan"
"Apa yang membuatmu begitu bersungguh-sungguh anak muda?"

Aku segera mengeluarkan bola kristalku, lalu aku tunjukkan pada wanita tua itu, sosok puteri Marry yang berda di taman bunga"

"Apakah ibu melihat wanita itu? Aku percaya suatu hari nanti aku akan menikahinya"
"Bagaimana kamu bisa seyakin itu?
"Aku mengikuti hatiku, bu.. Itulah yang membuatku yakin"
"Sepertinya aku harus membantumu anak muda"
"Hah? Membantu apa, bu?"
"Ikuti aku.."

Lalu wanita tua itu mengajakku ke belakang rumahnya, disana ada sebuah gubuk tua yang bersinar, apakah yang ada disana? Keajaiban apalagi yang akan kutemui?

*

"Anak muda, dulu suamiku pernah menolong salah satu dewa, dan atas kebaikannya itu dia diberi sebuah hadiah yang sangat istimewa"
"Hadiah apa?"
"Kamu sudah siap bertemu dengan Fantasy?"
"Fantasy? Siapa dia"

Wanita tua itu hanya tersenyum, lalu dia membuka gubuknya dan disana ada seekor kuda Pegasus yang sangat gagah, ya Pegasus sang kuda terbang dalam legenda.

"Perkenalkan anak muda, ini adalah Fantasy.. Pegasus kesayangan suamiku, dia akan membawamu ke lembah naga"
"I..ii..ini benar-benar Pegasus seperti yang ada dilegenda?"
"Ya, seperti yang kau lihat"
"Kenapa kau memberikannya padaku?"
"Sebelum pergi.. suamiku sempat berpesan, jika ada laki-laki yang ingin memperjuangkan cintanya, maka aku harus memberikan Fantasy padanya.. dan aku rasa kamu adalah pemuda itu anak muda"
"Dari mana ibu bisa yakin, jika laki-laki yang dimaksud itu adalah aku?"
"Kamu memiliki hati seorang ksatria sejati, dan aku bisa merasakan itu, selain itu juga Fantasy tidak bisa dilihat oleh orang biasa tapi kamu bisa melihatnya, itu artinya Fantasy telah memilihmu menjadi tuannya.. Nah anak muda, bawalah Fantasy, semoga ia bisa membantumu.. kini pergilah, suamiku sudah datang"

Wanita tua itu tersenyum padaku, dia tidak berkata apa-apa lagi setelah itu.. dia berjalan menuju gubuknya, aku masih terdiam memikirkan perkataannya? Dia bilang suaminya sudah pulang? Apa maksudnya?

Tak lama, dari gubuk tempat wanita tua itu terlihat sebuah cahaya yang sangat menyilaukan dari arah langit, wanita itu terbang ke atas mengikuti cahaya itu, disampingnya aku melihat seorang laki-laki yang sangat gagah dan memakai baju perang yang sedang menggenggam tangan wanita tua itu, dan yang membuatku takjub.. wanita itu menjadi muda lagi dan sangat cantik. Itukah suami yang ditunggunya? Akhirnya, suaminya benar-benar datang menjemputnya.. sebegitu hebat keajaiban dari cinta, banyak hal-hal ajaib yang terjadi karenanya..

"Nah, baiklah Fantasy.. ayo kita pergi ke lembah naga!!"


I will find you.
No matter how long it will take,
no matter how far.
-The Last Of The Mohicans-



~ (oleh @wira_panda)

0 comments em “#6 Pegasus Fantasy”

Post a Comment