Warung Bebas

Thursday, 15 September 2011

'In Reply To' Yang Tak Kunjung Henti #4

Seringkali Bian membuka twitter, dan ternyata ada 1 pesan dari Randhy yang terlewatkan..

(biandadeti)       : @Randhy_ mention yg ini ke skip. Tapi aku gak akan skip hati kamu. :')
(Randhy_)           : @biandadeti aku tau kamu engga akan skip aku. Tapi... aku cuma satu diantara ribuan follower kamu, bagaimana aku menjadi spesial untukmu? :(
(biandadeti)       : @Randhy_ Follower itu hanya angka2 yg menjadi satu. Tapi sekarang menjadi berarti karena ada kamu. :')
(Randhy_)           : @biandadeti apa artinya aku yang satu dibanding mereka yang ribuan mengagumi kamu? :'(
(biandadeti)       : @Randhy_ Siapa bilang mereka mengagumi aku? Yg jelas justru aku yang kagum sama kamu. :')

Bian memberanikan diri berkata-kata seperti itu. Karena pilihannya hanya 2, dianggap serius atau tidak. Toh cuma bercanda dan cuma saling bermain kata-kata.

(Randhy_)           : @biandadeti jika aku kirimkan 8 digit rangkaian angka & huruf ke kamu sekarang, apa yang akan kamu lakukan? Akankah kagummu itu bertahan? :(

*DEG* Apakah itu? Apa kumpulan huruf yang dimaksud itu membentuk kata i dan love dan you? AH tidak mungkin. Kalaupun ini skenario (ya memang skenario) tidak akan secepat itu akan terucap. Dan pastinya ucapan itu menjadi awal sekaligus akhir percakapan yang sudah dijalani.

(biandadeti)       : @Randhy_ tidak akan merangkai angka. Tp aku akan merangkai jadi sebuah kalimat dari 8 huruf itu. Oh ya, adakah org yg memfollow kita berdua?
(Randhy_)           : @biandadeti aku ulangi sekali lagi, gunakan semua akalmu, bila aku kirimkan 8 rangkaian huruf dan angka, apa yang akan kamu lakukan?
(biandadeti)       : @Randhy_ Aku harus tau apa rangkaian huruf dan angka itu. Apakah itu ada hubungannya dengan kita?
(Randhy_)           : @biandadeti ya ada. Mau aku kirimkan rangkaian huruf dan angka itu?

Tidak lama kemudian, Randhy pun mengirimkan messagenya yang berisi, "Delapan digit rangkaian angka dan huruf ini yang aku maksud: 314F4***"

Semua perasaan Bian terkumpul menjadi satu. Semuanya. Ya semuanya. Antara sedih, senang, heran, bingung, ya apapun itu. Mungkinkah pin yang Randhy maksud itu pin orang lain? Atau ia memang sengaja memberikan pin bbmnya? Tapi untuk apa? Semuanya terjadi begitu cepat hanya dengan melalui fasilitas 'reply' di twitter.

Tapi tidak menunggu lama, Bian pun langsung meng-invite nomor pin tersebut. Ya, dan ternyata benar. Ada 1 hal yang dikhawatirkan, jika sudah memiliki pin bbm seperti itu, percakapan via twitter pun akan berhenti begitu saja. Padahal Bian semakin menikmati semuanya yang sedang berjalan.

(biandadeti)       : @Randhy_ Sudah aku terima pesannya. Apakah dengan 8 digit itu 'in reply to' ini akan berhenti begitu saja? :(
(Randhy_)           : @biandadeti loh, kenapa harus berhenti? Bukankah sesuatu yang indah itu harus terus berproses tanpa mengenal akhir? :')
(biandadeti)       : @Randhy_ Betul. :') oh ya, pertanyaanku belum dijawab :( adakah org yg memperhatikan percakapan ini? :">

Bukannya apa-apa, Bian hanya takut dicemooh atau diejek oleh temannya yang juga sama-sama memfollow Randhy, makanya hal itu selalu Bian pertanyakan.

(Randhy_)           :@biandadeti saya pikir ada. Tapi linimasa hanyalah sebaris kotak yang akan terdorong oleh kotak yang lebih baru di atasnya. Pedulikah ia? :)
(biandadeti)       : @Randhy_ iya. Kecuali ada yg berniat membuka percakapan ini semua. :') tapi sepertinya tidak. Tidak terlalu peduli, hanya peduli kamu
(Randhy_)           : @biandadeti jika kamu nanti beranjak ke peraduan mimpimu malam ini, jangan lupa pamit, dan berterima kasihlah pada bintang dan langit malam. :)
(biandadeti)       : @Randhy_ bagaimana aku bisa pamit jika semua kata2mu meninabobokan aku dengan sendirinya? :)
(Randhy_)           : @biandadeti kata-kataku hanyalah konduktor apa yang kepala dan hatiku sinkronisasikan terhadap seseorang. Dan orang itu, kamu. :')
(biandadeti)       : @Randhy_ seperti itukah kenyataannya? Yg jelas aku selalu tersenyum dan tersenyum ketika mendapatkan balasan kata2 indah dari kamu. :')
(Randhy_)           : @biandadeti perjalanan 5 jam siang tadi seharusnya menghibernasikan badanku, tapi mengapa aku masih mengetik ini untukmu? :')
(biandadeti)       : @Randhy_ Jangan terlalu memaksakan diri jika memang badan sudah tidak memungkinkan. Sayangi diri sendiri dulu, kasian kan. :')
(Randhy_)           : @biandadeti tapi.. Kalau aku ikhlas bagaimana? Kalau masih memungkinkan bagaimana? Kalau aku lebih sayang kamu dibanding aku bagaimana? :')
(biandadeti)       : @Randhy_ bagaimana mungkin kamu bisa lebih menyayangi aku dibanding diri kamu sendiri? Intinya jaga kesehatan ya. :')
(Randhy_)           : @biandadeti jaga kesehatan tentu, jaga kamu juga iya. Apa kamu berharap orang lain yang menjaga kamu? :'(

Hanya 1 doa Bian malam itu,"semoga apa yang dia tulis semuanya menjadi kenyataan. Amin."

*bersambung..


- (oleh @biandadeti)

0 comments em “'In Reply To' Yang Tak Kunjung Henti #4”

Post a Comment