Warung Bebas

Saturday, 17 September 2011

Poker Face dan Mata Kiri

Modalnya nulis, lalu bisa jadi apa saja. Pengelana yang mengaku tidak pernah merasa kesepian. Bajak laut yang berbohong menutupi kebenaran dengan double lies. Bahkan kulit telur yang dipoles dengan cat warna warni dan diberi hiasan untuk jadi pajangan senilai jutaan rupiah. Itulah indah dan juga kutukan dalam mengetikkan kata-kata. 

Semua yang dituliskan atau dikatakan, bila terlalu manis dan tidak sesuai dengan image, sontak merkea berkata PALSU...bisa-bisanya penulis, speak nabi. Tapi bila fiksi, rekaan belaka, mereka malahan berkata, pengakuan dosa ya? Mentang-mentang isinya kelam, bandel, dan lebih mirip dengan perilaku sehari-hari sang penulis.

Omong-omong tulis menulis, maaf tentang pena berbulu angsa yang kau berikan. Sampai saat ini aku belum bisa menggunakannya. Lebih tepatnya merasa sayang untuk mengotori ujung pena yang beraneka ragam bentuknya itu dengan mencelupkannya ke dalam botol tinta. Maka lagi-lagi aku kembali pada mesin ketik kuno pemberian sahabatku, yang sudah berulang kali direparasi, karna terkadang aku mengetik abjad dengan antusiasme tinggi.

Mungkin tulisan ini lebih tepat kucantumkan di surat terakhir 30 hari cerita cinta, tapi rasa-rasanya aku ingin menulisnya sekarang saja. Itulah aku, selalu seperti buku yang terbuka, jauh dari "keep your card close to your heart," yang ratusan kali kau ajarkan padaku.

Mata adalah jendela jiwa. Kata-kataku adalah nyata adanya. Bahagiaku tercermin dari perilakuku. Aku tidak akan pernah menguasai poker face dimana wajah dan keseluruhan memperlihatkan emosi rata-rata air. Aku tidak bisa. Dan saat ini, mata kiriku menjadi saksi perasaanku. Pernah kau dengar mata kiri adalah mata yang mengalirkan airmata kesedihan?

Aku teringat malam-malam yang kita habiskan di pulau itu. 

Happy birthday.


"Kau tahu arti sebenarnya dari happy birthday?"

"Ya selamat ulang tahun...aku yang berulang tahun. Dan kamu sebagai kadoku. Perjalanan ini bonusnya."

"Happy birthday artinya...HAPPY birthday. Not exactly the same date, or same month. But YOU ARE HAPPY now right?"

"Yes I am. I am happy with you. Now......."

(and forever) sayang aku tidak punya nyali untuk menyuarakan itu di telingamu. 




Mata kanan ingin menyeka tangis rekannya, tapi dia tidak bisa apa-apa.

Aku tidak bisa apa-apa. Ketidakberadaanmu saat ini, aku tidak bisa apa-apa.



~ (oleh @mistybusy)

0 comments em “Poker Face dan Mata Kiri”

Post a Comment