"Iya, kenapa Ri..?"
"Elu lagi sama Bram ya di Nagoya.?"
"Engga, gue di rumah ini,kenapa?"
'Hmm, gue salah lihat aja kali ya, yaudah gak kenapa-kenapa. Bye.."
"Eh, Riii......"
Riri, sudah terlanjur menutup telepon, dan sekarang giliran aku yang bingun dia mau bilang apa ya sebenarnya?
Aku tanyain ke Bram aja kali ya..
"Lu lagi dimana?"
"Di nagoya Ruth, anter sepupu belanja"
"Cewe ya?"
"Iya. kenapa?"
"Gpp.. :) "
Pantes, aku baru ngeh apa yang Riri maksud, tapi sepupu Bram yang mana ya? Kok aku gak tahu? Ah dia memang belum pernah mengenalkan aku pada keluarganya.
Begitulah aku terlalu mempercayai kamu Bram. Aku belajar untuk percaya dan menikmati saja tanpa banyak bertanya. Karena pada dasarnya suatu hubungan itu dimulai dengan rasa saling percaya dan melalui proses yang panjang. pemikiran yang sangat dangkal ini membawa aku pada airmata yang tidak berhenti dikemudian hari.
Sore itu Riri menyambangi aku ke kosan.
" Eh beneran deh Rurt, tadi gue lihat si Bram di Nagoya."
" Emang dia lagi anter sepupunya belanja"
" Lu udah jadian belum sih?"
" Emang anak SMP masih harus ada acara tembak dan menerima kemudian jadian?"
" HAH!!! tumben banged lu ngomong begitu? Bukannya prinsip Lu, KEPASTIAN. Gue belum lupa tuh, giman lu mati matian ngelupain Bernard karena dia berangkat ke Jepang untuk sekolah,sekolah Ruth, 3tahun. Lu gak sanggup LDR, Lu milih putus! Sekarang?"
" Beda Ri, Bernard ninggalin gue dan Jepang itu gak deket, 3Tahun tanpa tahu mau dibawa kemana hubungan gue sama dia?"
" Apa bedanya sama Bram, Lu tahu hubungan Lu sama mau di bawa kemana?bedanya dia disini, itu aja kan? Lagian bukannya Bram muslim?"
" Stop deh Ri, gue pacaran sama Bram bukan sama Agamanya..!!"
"Sorry Ruth, PACARAN????"
" Whatever Ri, gue emang belum pacaran tapi kita sama sama punya cinta.."
" Mulai bebal lu Ruth, oya pertama gue lihat Bram sama cewe..... dan............. pelukan mesra. sepupu?? yakaliiiii. kedua Bernard ngabarin gue bulan depan dia balik ke Indo, dia kirim salam sama lu."
" Thanks infonya Ri, gue percaya apa yang gue denger dari Bram. Sepupu!! Lu salah lihat pasti.."
" Hope so Ruth, gue cabut ya.. Gerah nih dideked orang yang sebenernya hati dia juga bimbang tapi MAKSA!!!"
" Ririiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..."
.................................................
Bram aku rindu, dan rasa rindu ini membawaku kembali memikirkan perbincangan tadi sore dengan Riri. Jam sudah sangat larut dan entap kenapa aku tidak bisa terpejam juga. Apakah pengaruh white coffee oldtown yang masih bereaksi atau karena aku belum menemukan jawaban dari apa yang aku pertanyakan?.
Tunggu apa yang sebenarnya aku tanyakan?
Apakah Bram mencintaiku? Dia sudah pernah mengatakan dia sayang sama aku dan aku adalah orang terdekat dia saat ini. Terus sayang seperti apa, sampai kapan, dan hubungan ini layaknya dipanggil apa?
Atau aku terlalu memikirkan kata kata Riri,"Bram berpelukan?"
Ada semacam, yang entah apa berdesir di hatiku, panas dan tidak seharusnya disana
Cemburu barangkali. Siapa cewek itu? Akh gak penting juga.. percaya percaya Ruth...!!!!
Bernard akan kembali ke Indonesia? 3tahun terasa begitu cepat. October silam dia meminta izin padaku untuk pergi sementara waktu meraih gelar masternya. Aku memberikan pilihan padanya, Putuskan aku kalau kamu memilih berangkat. Tidak ada kesepakatan saat ini, dia tidak ingin menyerah, sampai 6bulan pertama dia masih rajin menghubungiku layaknya orang pacaran. Tidak ada yang kutanggapi serius, entah dia terlalu capek, menyerah atau sibuk kuliah, komunikasi terputus. Dan resmi aku menyebutnya MANTAN.
Aku membangun hatiku yang saat itu berantakan. Tidak ada masalah sebenarnya dengan Bernard, hanya Jarak antara Batam dan Jepang terlalu jauh buatku. Aku butuh seseorang yang bisa kupeluk setiap saat dan aku butuh bahu untuk bersandar.Alasan lain sebenarnya aku tidak tahan menahan rasa cemburu, membayangkan Bernard disana dikelilingi cewe cewe Jepang yang terkenal cantik cantik. Bernard masih muda, ganteng. tajir, sangat baik dan calon dokter profesional. Siapa yang akan menolak? Sekuat hati aku meyakinkan bahwa aku tidak akan menyesal dan sekarang didukung dengan kehadiran Bram walaupun semuanya masih abu abu.
Aku harus berbuat sesuatu untuk memperjuangkan cintaku. Aku harus mendapatkan kepastian dari Bram sebelum bertemu Bernard.DAMN!! kenapa aku mulai membandingkan kedua orang itu ya????
AKHhhhhhhh...... Perasaan cinta tidak ada ukuran pastinya dan tidak pernah bisa ditebak kapan datangnya. Kenapa Bernard muncul lagi saat aku dan Bram mulai memasuki babak baru? Tuhan, permainan cinta apalagi ini?
To be continued
~ (oleh @fredricanatasi)