Warung Bebas

Monday, 19 September 2011

Annica #8

#8
Please don't be too nice to me. I can fall in love with you…

- Annica -

"Kamu ngga kerja?" tanya Edrick di telpon
"Ngga, kepala aku berat banget"
"Kamu uda sarapan?"
"Belum, nanti deh. Masih pengen tidur"
"Itu artinya kamu belum minum obat juga kan?"
"Iya"
"Ya udah kamu istirahat aja"
"Iya. Kamu udah mau jalan ke kantor ya?"
"Iya ini mau ke kantor"
"Ya udah hati-hati ya"
"Iya, nanti aku telpon kamu lagi ya, bye…"
"Bye…"
Aku mematikan hubungan telpon itu dan kembali menutup mataku. Rasanya kepalaku ini ada yang memukul dengan palu besar dan berat.
"Ann, kamu udah minum obat?" Mama membuka pintu kamarku dan masuk ke dalam, aku hanya mendengar langkahnya yang semakin dekat. Rasanya ngga kuat untuk membuka mata lagi.
"Kamu kecapean sayang, setiap hari lembur sampai malam sih. Kamu mau makan apa?" tanya mama lagi, sekarang beliau sudah duduk diatas tempat tidurku. Memegang keningku dan menarik selimutku lebih tinggi lagi menutupi tubuhku.
"Aku pengen tidur aja Ma. Aku ngerasa badan aku remuk"
"Makan dulu lha sayang abis itu kamu minum obat, mama bawain ya?"
"Just an hour Ma, please…"
"Ya udah istirahatlah dulu nanti mama bangunkan kamu sejam lagi ya"
Mama keluar dari kamarku dan menutup pintu. Dan aku langsung terlelap.

Edrick menatap handphonenya dan mendesah pelan.
Sudah sejak dua jam yang lalu dia mengirim pesan ini ke nomor Nadira, tapi sampai sekarang belum juga ada balasan. Nadira pasti lagi sibuk di kantornya.
Edrick membuka pintu mobilnya dan berjalan ke arah pintu gerbang rumah didepannya. Dia ada didepan rumah Annica sekarang ini, mengantarkan sarapan. Pasti Annica belum makan dan masih tidur, pikir Edrick.
Edrick memencet bel dan tidak lama kemudian Mbok datang membukakan pintu.
"Mbak Annica ada didalam, mari saya antar masuk Mas" kata Mbok dengan logat Jawa yang medok.
"Iya, terima kasih ya Mbok"
Mbok hanya tersenyum dan setelah menutup kembali pintu gerbang Mbok mengantar Edrick masuk ke dalam rumah.
"Lho Edrick? Ayo masuk Edrick, Annica ada diatas sebentar Tante panggilkan ya?" sapa Tante Imel, mama Annica, ketika melihatnya masuk sambil diantar Mbok
"Kalau memang Annica masih tidur ngga usah Tante, biar Ann istirahat aja"
"Ngga kok, Annica sudah bangun dari sejam lalu. Kamu duduk dulu ya biar Tante panggilkan"
"Baik Tan, terima kasih"
Tante Imel naik ke lantai atas dan memanggil Annica, sedangkan Edrick duduk di ruang tamu sambil melihat ke sekeliling.
Edrick menaruh kotak makan yang tadi dia bawa. Edrick sengaja membelikan nasi tim untuk Annica ketika dalam perjalanan ke rumahnya. Sejak kemarin malam Edrick pergi dengannya, Annica sudah terlihat tidak napsu makan dan selalu menjawab 'tidak apa-apa' setiap kali Edrick melihat Ann terdiam dengan wajah yang menahan sakit.
"Edrick?" sapa Annica, dia berjalan menuruni tangga dan duduk di sampingnya. "Kamu darimana?" tanya Annica
"Tadi abis dari rumah aku cari sarapan dulu terus aku kesini. Oya, ini buat kamu" Edrick menyerahkan kotak makanan itu ke pangkuan Annica
"Kamu ngapain repot-repot sih Ed" jawab Annica ngga enak hati
"Apanya yang  repot sih, uda kamu makan aja abis itu minum obat ya. Kamu banyak istirahat"
"Iya, thanks ya"
"Iya, ya udah aku langsung balik ke kantor ya. Kasian Papa sendirian"
"Iya, kamu hati-hati ya"
"Dimakan ya, obatnya juga diminum jangan lupa. Kamu mau ke dokter ngga yuk?"
"Ngga usah deh nanti aku pergi sendiri aja"
"Memangnya kamu kuat pergi sendiri?" tanya Edrick ngga yakin
"Ya gampang deh, nanti aku bisa minta anter sama siapa gitu"
"Ngga usah, kamu pergi sama aku aja. Nanti sore jam 4 aku kesini lagi ya, aku anterin kamu ke dokter"
"Kamu ngga sibuk memangnya?"
"Ngga, aku ngga sibuk kok. Nanti aku yang anterin kamu ke dokter ya"
"Ya, oke. Nanti aku ke dokter sama kamu"
"Ya uda aku jalan dulu ya. Mama kamu dimana?"
"Hmm..kayaknya lagi diatas. Udah ngga apa-apa, nanti aku yang bilang"
"Oke, istirahat sana. Salam buat mama ya"
"Iya, hati-hati ya"
"Iya, udah kamu ngga usah anter aku. Makan dulu ya"
"Iyaaa.."
"Bye…"
"Bye…"

Edrick mengendarai mobilnya keluar dari rumah Annica. Dan sepanjang perjalanan dengan gelisah sesekali dia kembali menatap handphonenya, tetap tidak ada balasan sama sekali, bahkan sampai malam.

From: Edrick (+62811720220)
How's today Nadira? Missing you here…


~ (oleh @luilliciousmey)

0 comments em “Annica #8”

Post a Comment