Warung Bebas

Thursday, 15 September 2011

Annica #4

#4

Jika aku punya hak untuk mencintainya tanpa alasan, maka dia pun punya hak untuk tidak memilihku tanpa alasan.
Terkadang kita tidak punya alasan untuk menolak seseorang, terkadang kita tidak punya argumen untuk sekedar bilang tidak tertarik.

- Annica -


"Jadi Kevin mau pindah ke Aussie?" tanya Sherry
"Iya, kata Abe sih rencananya bulan depan"
"So, what's your plan?"
"Rencana apaan?" tanyaku bingung
"Ann, udah dua tahun lu nunggu dia kayak orang bego ya. Naek-turun ngga jelas kayak rollercoaster, gue aja sampe suka sebel ngeliat tingkah lu yang begitu."
"Terus memangnya mau gimana, kita kan sama-sama tahu keadaannya gimana, iya kan?" kataku setengah putus asa.
"You're in an out-of-reach syndrome you know, lu udah tahu kalau Kevin cuma anggap lu adik, why don't you just admit it to him?"
"Maksudnya?"
"Coba aja test setelah lu mengakui perasaan rollercoaster lu itu sama dia, apa lu akan tetap merasakan hal yang sama buat dia"
"Gue ngga mau menghancurkan hubungan gue sama dia Sher"
"Hubungan apaan? Lu sendiri kan tahu dia baik karena elu adeknya Abe, buat dia lu cuma adiknya, liat dia yang sengaja mengenalkan lu sama Phillip, tanpa bilang-bilang lagi. Come on Annica, it has been two years"
"Iya, udah dua tahun, gue tahu"
"Apa lu ngga mau lepas dari rasa penasaran lu and finding someone better who really love you? Liat berapa banyak cowok yang lu cuekin cuma karena lu masih terpaku sama Kevin selama dua tahun ini, gue ngga perlu menguraikan nama-namanya kan?"
Aku tersenyum masam mendengar kata-kata Sherry.
Dua tahun. Selama dua tahun aku terpaku pada Kevin, selama dua tahun aku stuck dengan perasaan aku yang menurut Sherry hanya sebuah out-of-syndrome atau mungkin lebih tepatnya perasaan penasaran.
I hate for being this rollercoaster for two years. Should I confess it all to him?
Meski aku udah tahu apa jawabannya dan resiko kehilangan dia selamanya setelah aku mengakui semuanya dengan Kevin, tapi mungkin dengan aku melakukan hal itu, perasaan aku akan lepas dan bisa memilih orang lain yang bisa menyayangi aku.

Aku dan Kevin berbeda 8 tahun. Dan dia selalu menganggap aku seperti adiknya, seperti anak kecil.
Meski mungkin itu adalah salah satu alasannya dia tidak tertarik denganku sejak awal, sebenarnya alasan dia cuma satu, karena memang ngga pernah ada rasa tertarik sedikitpun darinya sejak awal. It takes two to tango. We need two hands to clap.

Annica: abe blg km mau stay di Aussie
Kevin: iya, rencananya memang bgtu
Annica: aku akan khilangan km dong
Kevin: kan msh bs contact ;)
Annica: Kev
Kevin: ya?
Kevin: aku msh bln dpn kok perginya, jgn merasa kehilangan skrg lha, huehehehe :D
Kevin: Ann…???
Kevin: Ann, are you ok?

Aku memikirkan semua kemungkinan. Aku memikirkan semua kata-kata Sherry, dan aku memang harus mengambil sebuah keputusan, untuk terus tinggal dan membiarkan waktu yang menghilangkan semua rasa itu atau aku yang menetapkan waktunya untuk berhenti.
Pilihannya hanya meninggalkan atau ditinggalkan.

Annica: there's something that I want to tell you
Kevin: ok, what's that? Don't make me scare L
Annica: just some confessions
Kevin: ok, so?
Annica: hufffff….. :/
Kevin: ……?

Dan aku memutuskan untuk meninggalkan. Aku memutuskan untuk aku yang akan menetapkan waktunya sendiri kapan aku harus berhenti.
Tidak akan ada waktu yang tepat jika aku terus menunggu. Keputusanku hari ini adalah waktu yang tepat.

Annica: well, ok, since two years ago, aku suka sama km. don't ask why, I just want to confess it, and actually I have no reason.
Dan sebenernya aku kcwa sm km wktu km 'menyerahkan' aku sama Phillip. Buat aku, itu adalah jawaban 'tidak' scra tersirat dr km. menolak scra halus.
Aku cm mau confess aja sm perasaan aku, cm ngga mau terlalu lama menyimpan smuanya.
Kevin: ohh…I'm sorry about Phillip, aku ngga ada maksud jelek kok. Aku cuma mikir dia lebih cocok umurnya buat km.
Aku jadi bingung mau jawab apa Ann.
Annica: I don't really mind about Phillip.
Jadi alasannya adalah umur ya, is there something wrong with my age, I'm not 17 years old teenager dan jelas aku jg ngga dibawah umur kan, hehehhe :D
Kevin: I thought you like a younger age than me or mybe same age like you.
Aku bingung jawabnya Ann. Knp kita ga tetep sprti skrg aja.
Annica: sure…don't get me wrong. Aku ga mengharapkan apapun, just to let you know the feeling, that's all.
Kevin: thank you Annica
Annica: you're welcome ;)
Btw, knp terus2an pake emoticon :D ngebayangin muka km, jadinya lucu
Kevin: harusnya pake emoticon *angel* ya?
Annica: ngga jg sih, cocokan yg tadi deh kalo pilihannya cm angel sih :p
Oya, kmrenan ngeliat album di fb, after party ya, mukanya sampe merah begitu, hahaha…
Kevin: iya, itu after party Ivan. Pd mnm smua,sampe mabok dah *devil*
Annica: hahahaa..pastinya dehhh, Abe jg crta. The party sounds great.
Uda lunch? Aku jalan dl ya, mau lunch nih.
Kevin: iya, pestanya seru memang. Blm lunch nih, still have so much paper to sign *sigh* oke, happy lunch ya…

Aku menatap layar blackberryku. Membaca kembali barisan kalimat dari Kevin.
Kevin. Nama itu sudah terlalu lama mengukir di hari-hari aku.
Seandainya hal ini sejak dulu aku lakukan, apa rasanya akan berbeda?
Maksudku, perasaanku apa akan berbeda ketika mendengar jawabannya yang seperti itu.
Aku merasakan patah hati, sedih. Tapi di satu sisi aku pun merasa sudah terlalu siap dengan jawaban akhirnya.
Mungkin yang membuat aku sedih dan ingin menangis adalah rasa kehilangan akan sikapnya setelah ini.
"Annica?"
Aku menengok ke arah suara itu, seorang cewek cantik berambut panjang dan berkacamata melambaikan tangannya padaku. Shereen.
"Hai Reen, sama siapa?" tanyaku ketika sudah berdiri didepannya
"Sama David, uda kenal belum ya?" tanya Shereen sambil melihat ke arah David, tunangannya.
"Ahh iya, waktu itu kan pernah ketemu di GI, uda kenalan kan pas disana. Inget ngga?" kataku mengingatkan Shereen pertemuan kami di GI beberapa bulan yang lalu.
"David sih pasti lupa. Ehh, sama siapa?"
"Sama Shirley, tadi abis ke kantor cabang terus pas mau balik kantor sekalian aja deh lunch disini"
"Wahh…sibuk banget sih lu Ann, kapan kita ada kesempatan jalan lagi?"
"Ngga lha, ngga sibuk kok, kalo sabtu minggu juga gue banyak di rumah atau cuma nemenin nyokap kok"
"Ya udah nanti gue bbm lu ya"
"Oke, ya udah gue jalan duluan ya, ditungguin sama Shirley. Bye..."
"Bye Ann…




- (oleh @luilliciousmey - http://luilliciousmey.blogspot.com)

0 comments em “Annica #4”

Post a Comment