Warung Bebas

Friday, 16 September 2011

#5 Moment yang kelima

harus bagaimana menyimpan cinta, kalau ia sendiri tak berwujud hanya berkuasa?

Tak tahan aku harus menceritakan dan mengenalkan Bram pada Riri, bagaimana pun Riri bukan lagi satu satunya orang terdekatku saat ini, dan pasti dia juga tidak akan keberatan aku berbagi waktu dengan Bram..
"Siapa tadi namanya?"
"Bram.."
"Udah lama Lu jadian ama dia?"
"Duh Ri gue tuh belum jadian ama dia, gue deket aja. Inget temen deket..!!"
"Temen deket apa temen deket.."
"Yaeelaaaah.."
"Ruth, I know what you did last weekend.."

Deg, mati aku. How did Riri know about us??

"Spending your holiday with him girl?
then now you told me that you just friend? escape to somewhere to enjoy pre honeymoon?"

Kebisaan Riri mulai nyerocos.

"Ri sorry, Im just waiting a perfect time to introduce Bram to you and the time is right now."
"Ruth, Im happy for both of you, gak usah merasa bersalah gitu kali. anyway kenapa lu gak jadian aja berdua? eh anaknya gimana sih, orangnya mana? kenalin langsung dooong..."
"Iyaaa, iyaaaa..."
"Ruth, one more question. Lu sudah siap jatuh cinta lagi? Bagaimana dengan Bernard?"
"Hati gue layak bahagia kan Ri, Gue capek nangis, gue butuh sandaran Ri.. gueee...
walau cinta gue masih dan tetap akan ada untuk Bernard!!"
"Good girl, chase your happiness. Im standing with you.."


Terimakasih Riri, selain cinta ada persahabatan yang membuat hidup manusia tetap indah untuk dijalani.
ketika hati terluka karena cinta saat itulah bahu seorang sahabat menyediakan tempat untuk bersandar.
Riri... selamat datang di babak baru antara aku dan Bram.
Maukah kau kelak menjadi penengah kami saat perbedaan terlalu sukar untuk dilewati?
Aku merasakan itu Ri, akan ada saatnya kaulah pahlawan kami!!

Di Kopi tiam sore itu
"Bram ini Riri, Riri ini Bram.. so you guys sudah saling kenal kan. Bram, jangan terlalu percaya apa yang dikatan Riri sama elu ya.. Dia levelnya buaya!!"
"Gue belum cerita apa apa ke Riri kok tentang Lu Bram, gitu juga sebaliknya jadi yaaa lu berdua kenal dari awal..hee..."
"Bisa aja Lu Ri, kamfreett dech.. Eh Bram udah berapa lama lu kenal ama temen gue ini?"
"Ehmmm jalan 4bulan kali ya Ruth?"
"Ya gitu dech..." *senyum malu malu*
"cieee....... cieee, ada yang malu malu nih!!
"Hati hati Bram ama dia, hatinya barang pecah belah. handling with care please kalau kata iklan.."
"hahahhaa Riri....."
" I'll Ri... I promise.."
"I keep your words Bram"


Senangnya, aku bisa mengenalkan Bram pada Riri dan tampaknya tidak ada masalah. sore itu aku banyak mendengarkan gelak tawa, cerita dan curhatan dari dua orang terdekatku. Bahagianya!! diam diam aku berdoa dala hati
"Tuhan jadikan bahagia dan tawa ini abadi.."

Aku siap Bram untuk memasuki babak baru ceritacinta kita. Apapun episodenya aku siap. apapun rasa yang ditawarkan cinta aku siap. aku sudah mengalami pahit karena cinta, tentu aku akan sangat menghargai bahagia karena cinta.
Bagaimana denganmu? Lelaki yang belum memberiku kepastian? Berlabuh kemanakah kapal yang sudah empat bulan ini kita tumpangi? atau kamau masih menginginkan singgah ke beberapa tempat dulu, sebelum memutuskan berlabuh dimana?
Aku belum lelah Bram, aku akan menemanimu berlayar

Ruth, yang bahagia mecari kepastian

To be continued


- (oleh @fredricanatasi)

0 comments em “#5 Moment yang kelima”

Post a Comment