Warung Bebas

Saturday, 1 October 2011

#17 Gadis Jerami


Gadis Jerami #17

You'll always be a part of me
I'm a part of you indefinitelyGirl don't you know you can't escape meOoh darling cause you'll always be my babyAnd we'll linger onTime can't erase a feeling this strongNo way you're never gonna shake meOoh darling cause you'll always be my baby
Always be my baby
"Wah wah terimakasih lho tepukan tangannya, pada suka sama lagunya ya atau cuma suka sama David Cook nya aja? Hahahaha... yaa terserah lah ya, mau sukanya sama saya juga saya ngga nolak ko.. hahah.."
"lagu selanjutnya ada yang mau request ngga nih?" belum sempat ada yang jawab saya sudah memotong, maklum memang kebiasaan saya suka iseng, hehe..
"oke ngga ada ya, kalian nikmatin aja ya yang satu ini, lagu terakhir ini dari saya... enjoy"                     
I'll drown my beliefs to have you be in peace
I'll dress like you wish and wash your swollen feet
Just don't leave
And true love waits in haunted attics
And true love lives on lollipops and crisps
Just don't leave
Don't leave
.......................
"Terimakasih semuanya, mudah-mudahan kawan-kawan semua bisa menikmati apa yang saya suguhkan barusan atau mungkin yang punya Jerami mau ngontrak saya secara profesional? Hahah.. nama saya Arya dan itu barusan True Love Waits – nya Radiohead.... selamat malam semuanya"
Begitulah kira-kira pengalaman saya menyanyi di kota Bogor, sungguh menyenangkan, menemukan sebuah tempat kongkow sederhana ditengah perjalanan saya dan teman-teman mengisi air ke dalam gelas diri masing-masing yang entah kenapa tempat ini menaikkan semangat saya... aaaaaah.. Bogor... Di tempat ini, udara, suasana, orang-orangnya....

Saya menyapu seluruh ruangan di tempat ini, dari plang nama diluar tempat ini tertulis bernama "Jerami". Unik dan hidup sekali jiwa tempat ini, benar-benar sangat kuat menarikku untuk ingin berlama-lama disini. Nah, akhirnya kutemukan juga toilet tempat ini, ternyata dipojok ruangan dan aku segera bergegas masuk kedalamnya.

"Terima Kasih ya buat performnya, Saya Naya, saya yang punya tempat ini", tiba-tiba suara bernada lembut itu menghentikan sejenak langkahku yang ingin kembali ke meja teman-temanku. Seketika itu juga aku menyalurkan tangan untuk berkenalan.

"Oh iya mbak sama-sama.. Mbak pemilik Jerami?? Ahh Gadis Jeramii..", jawabku langsung menggoda.

Sejenak saya perhatikan wanita ini, sungguh magis, setiap pembawaannya benar-benar menarik perhatianku.
"Saya Arya mba, cukup Arya...", Aku pun memperkenalkan namaku.
Saya selalu merasa kurang nyaman ketika harus berkenalan dengan meyebutkan nama panjang saya, selalu 'Arya' saja dan cukup 'Arya' disertai dengan jabatan tangan yang mantap... hmmm sebenarnya nama saya terdiri dari 4 suku kata, diawali dengan sebuah gelar... ya kira-kira begitulah, jadi pasti mengerti kenapa saya lebih memilih 'Arya' sebagai sebuah nama sederhana.

"hmm Naya tempat ini bagus lho, saya sangat suka, sepanjang perjalanan saya, saya rasa tempat ini yang pada akhirnya akan menghentikan perjalanan saya"
"perjalanan?"

"hmm iya mbak, perjalanan.."

"Kayaknya panggil Naya cukup deh gak usah pake mba.. Dan saya jangan panggil saya Gadis Jerami.", Potongnya sambil terkekeh. Okelah jika itu maunya, Naya.

Saya percaya, tiap manusia diciptakan atau kalaupun ada yang meyakini bahwa manusia tidak ada yang menciptakan, setidaknya dia hadir di dunia adalah memiliki maksud atau tugas tertentu untuk diselesaikan dan untuk mengetahui apa tugasnya itu butuh proses... atau paling sederhana adalah yaaa dijalankan... nah, saya sebut itu perjalanan. Eh tapi berhubung saya baru kenal sama ini wanita, ngga mungkin saya kasih penjelasan itu kan.. heheh.. lagian sepertinya saya masih akan kesini lagi..
"kamu pasti mau nawarin saya main disini ya Nay?"

"hahahah.. kepedean kamu....."

Sejenak saya ikut tertawa, kemudian saya pandangi Naya dengan tatapan tajam ala detektif-detektif terkenal yang sedang menginterogasi penjahat
"saya ko suka ya denger suara kamu dan kebetulan orang-orang disini keliatannya suka juga, jadi..."

"iya Nay, saya mau.."
Hahaha ini lucu, karena Naya bengong, raut wajahnya nampak heran.
"hmm lagian saya juga suka ko Nay sama tempat ini, siapa tau saya jadi punya fans-fans baru.. hahah..."
Saya melihat Naya tertawa, dan sepertinya masa depan saya di Bogor mulai terlihat cerah
"kebetulan saya bisa jadi ada alesan buat lebih lama di Bogor sembari nyari tempat tinggal sementara untuk saya dan anak-anak.."

"tempat tinggal? Maksudnya?"

"hmmmm dalam rangka menimbulkan inspirasi buat bikin album berikutnya Nay"

"hahahaha album?" nada Naya meremehkan

"iya Nay, album..."
Sejenak Naya terdiam, entah mungkin masih ngga percaya dengan alasan saya atau merasa bersalah atas ketidakpercayaannya...

"eh tadi kamu bilang tempat tinggal ya?"
Saya mengerti dia bermaksud mengalihkan, yasudahlah, entah apapun alasan yang membuat dia terdiam tadi, yang penting saya dapet tempat tinggal..

"iya, tenang, damai, sejuk, kebun" saya langsung memberikan syarat-syarat tempat tinggal yang saya inginkan.. haha terdengar gila sih, gimana caranya coba belum apa-apa syaratnya aja banyak dan ribet..

"hahahahahaha.."
Naya tertawa, dan sepertinya senang sekali..

"ko malah ketawa Nay? Saya pikir kamu malah mau marahin saya karena ngasih syarat-syarat yang susah"

"siapa bilang susah...."

"Jadi kamu mau nemenin saya cari tempat kayak gtu?", Pancingku.

"Nemenin?? Duh.." gadis di hadapanku ini melirik notebooknya.

"Kenapa sibuk ya? kan ga harus sekarang besok atau lusa mungkin?" berawal dari iseng minta tolong sekarang saya malah pengen banget minta ditemenin. Lagipula bukannya akan lebih mudah kalau saya cari tempat sama orang yang lebih mengerti daerah di sekitar sini.

"Hmmm.." pikir Naya.

"Ayolah.. Besok lagi saya nyanyi di sini deh biar Jerami-mu rame hehe.. Ya?" pintaku sedikit memaksa.

"Lusa?"

"Siip! Ga masalah.. Kita ketemu di Jerami ya?" kataku menyembunnyikan kegirangan.

"Okay.. Jam 11.00-an"

"Siap! Saya balik ke temen-temen dulu ya?!" pamitku sambil menunjuk ke bangku kawananku yang sedari tadi berisik sendiri.

"Eh tunggu.." panggil Naya ragu.

"Ya??" Arya membalikkan badan memandang Naya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Hmm.. Maaf bukannya apa-apa tapi kalau saya bersedia nemenin kamu besok, anggap saja itu ucapan terimakasih saya untuk kamu yang sudah menghidupkan Jerami malam ini.", Naya menjelaskan sedikit takut menyinggung perasaanku. Ku rasa begitu, dari raut wajahnya dia tidak ingin aku ke-geer-an dengan kebaikannya.

"Never mind.. Kalau begitu saya yang kembali kasih sebelumnya." kataku menghadirkan senyum kelegaan di wajah Naya.
Eureka!! Obrolan saya dengan Naya seperti akan berujung pada titik terang...........
Aaaah!!! Saya lupa, seharusnya saya bikin lirik nih! Kasihan kopi ini kehilangan panasnya dengan cara yang kurang tepat... maklum, susah kalau jadi seorang yang multi-tasking.. Dasar Jerami.. hahaha...
#nowlistening Bogor Biru – Sore
Bogor, September 2011
01:20 am

~ (oleh @omradit (Raditya Rachman)

0 comments em “#17 Gadis Jerami”

Post a Comment